Selasa, 31 Agustus 2010

Life after 50


Biasanya pulang senam, saya pulang bersama dengan teman yang searah rumahku. Namun kali ini ada seorang ibu setengah baya yang membawa cucunya yang masih kecil dengan kereta mengaja saya pulang bersama dengannya. Sambil berjalan, kami ngobrol . Saya bertanya apakah ibu dari cucunya itu bekerja. Tidak katanya. Lalu, ibu itu bercerita bahwa anak perempuannya itu atas kemauannya sendiri ingin tinggal bersama ibunya walaupun dia sudah mempunyai 2 orang anak. Saya bertanya apakah ibu pernah menyatakan keberatan kalau ibu keberatan jikalau anaknya tinggal bersamanya , lebih lebih dia menyerahkan pengasuhan anaknya kepadanya. Dia bilang tidak. Jadi anak mendapat harapan dari ibu dia dapat meninggalkan obligasi sebagai ibu kepada ibunya yang sudah berusia lebih dari 50 tahun.
Dari segi ekonomi, sebenarnya anaknya sudah mempunyai rumah kontrakan. Jadi masalahnya adalah ibu itu tidak pernah mendidik anak itu untuk mandiri bahkan setelah menikah pun anak masih menjadi tanggung jawabnya, bahkan sampai cucu sekalipun.

Teringat oleh email yang dikirim oleh teman baikku, berikut ini adalah kata kata yang menjadikan inspirasi dan refleksi pada kehidupan kita yang telah berusia 50 tahun:

Time is like a river.
You can't touch the same water twice, because the flow that has passed, will never pass again. Enjoy every moment of life. Plan to spend whatever you have saved.

Enjoy your grandchildren (if any). But don't be their fulltimer baby sitter. You have no moral obligation to take care of them. Don't have any guilt about refusing to baby sit anyone including your grandchidren. Your parental obligation is to your chidren.

Accept physical weakness , sickness and other phsycial pains. It is a part of ageing process. Enjoy whatever your health can allow.

Enjoy who you are and what you have.
Right now, stop working hard for what you won't have. If you don't have that, it 's probably too late.

Enjoy your life with your spouse, chidren , grandchildren and friend and others who loved you.

Forgive and accept. Forgive yourself and other .
Enjoy peace of mind and peace of soul.

Death is the beginning of a new and better life. So prepare yourself not for a death but a a new life with Almighty God.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar