Rabu, 18 Agustus 2010

P I K U N


Jika saya bertemu dengan tetangga yang memang sudah berumur cukup lanjut usianya, saya sering geli melihat dia menanyakan kepadaku dimana kamu kerja, kenapa hari ini tidak kerja (padahal hari itu hari minggu). Lalu kujelaskan tempat ku kerja dan hari ini hari minggu jadi tidak kerja. Namun, pertanyaan yang sama akan diajukan lagi dalam waktu 5 menit lagi. Saya belum sadar kalau ibu ini sudah pikun.

Ternyata, pikun bukan milik ibu tetanggaku saja. Bertemu dengan seorang teman senamku, dia harus merawat ibunya yang sudah pikun. Dia bercerita susahnya seorang yang pikun. Ibunya bilang belum makan padahal sebelum baru 5 menit yang lalu sudah makan. Jika menginginkan sesuatu dia selalu mengomel dan sering memaki dengan kata kata yang kasar. Temanku sampai bingung apa yang harus diperbuatnya. Apakah lebih baik diam atau lebih baik diberitahukan. Saya tidak mempunyai ide apa yang harus diperbuatnya kecuali memberikan usul agar ia membawa ibunya kepada dokter geriatri , dokter yang spesialis untuk orang tua.
Ternyata memang kepikunan tidak dapat diobati karena setiap manusia yang usia lanjut akan mengalami demensia, kemunduran syaraf otak , terlebih otak memory.

Jika kita ingin memperlambat demensia atau Pikun, maka kita dapat melakukan GLO (Gerakan Latih Otak) atau senam otak.
Berikut ini tips bagaimana melakukan senam otak:

GLO ini bisa dilakukan oleh semua usia. Pada penderita epilepsi anak, anak dengan cerebral palsy, anak yang gerak tangannya tidak terkoordinasi selain difisioterapi, mereka juga bisa dilatih otaknya lewat GLO.

GLO ini gerakannya mudah dan dapat dilakukan saat duduk atau berdiri. dilakukan dengan perasaan senang, rileks, serta tidak menahan napas. ''Bila sedang berada di bus kota, sedang di depan meja komputer, gerakan ini bisa saja dilakukan dalam hanya dalam lima menit.

Biasanya latihan yang dianjurkan tiga kali seminggu, masing-masing sekitar 15-20 menit, harus selalu membayangkan gerak fisiknya, supaya tersambung sirkuit otak dengan gerakan-gerakan yang sedang dilakukan.

1. Latih peregangan leher

Posisi badan menghadap lurus ke depan, dengan telapak tangan kanan pada sisi kanan kepala. Tekan kepala ke arah kiri, sementara kepala menghadap lurus ke depan. Otot-otot leher akan terasa teregang melawan dorongan tangan. Lakukan delapan kali hitungan dengan tidak menahan nafas. Lakukan secara bergantian dengan telapak tangan kiri.

2. Peregangan bahu dan lengan atas

a. Luruskan tangan kanan ke atas (di samping telinga), telapak tangan menghadap ke depan. Tangan kiri melewati belakang di bawah siku tangan kanan. Tangan yang lurus digerakkan ke belakang, sedangkan tangan yang satunya menahan ke depan.

Akan terasa regangan pada bahu dan lengan atas. Hembuskan nafas pada saat otot diaktifkan atau tegang. Kemudian lakukan bergantian dengan tangan yang kiri, masing-masing dua kali.

b. Luruskan tangan kanan ke atas, di samping telinga dengan telapak tangan menghadap ke dalam. Tangan yang lurus digerakkan ke kanan, sedangkan tangan yang satu lagi menarik tangan kanan ke arah dalam. Lakukan bergantian dengan tangan yang kiri, masing-masing dua kali.

c. Posisi tangan kanan lurus menekan ke arah telinga kanan dan tangan yang satu lagi mendorong ke arah keluar. Lakukan bergantian dengan tangan kiri, masing-masing dua kali.

3. Pemanasan sakelar otak

Gosoklah dua lekukan kiri dan kanan di bawah pertemuan tulang selangka kiri dan kanan dengan tulang dada. Dengan tangan lain gosok daerah perut. Usahakan mata bergerak ke kiri dan ke kanan, ke atas, ke bawah dan memutar dari kiri atas ke kanan atas. Lakukan enam kali pernapasan dengan tangan bergantian.

4. Latihan inti

a. Delapan tidur

Berdiri tegak, kepala lurus ke depan, tangan kanan lurus ke depan, ibu jari menghadap ke atas di depan hidung. Gerakkan tangan ke kiri atas, kiri bawah, kembali ke tengah, lalu ke ke kanan atas, kanan bawah dan kembali ke tengah. Gerakan ini membentuk angka delapan tidur dan lakukan tanpa diikuti gerakan bola mata.

b. Untuk variasi delapan tidur, gerakkan ibu jari sama seperti gerakan delapan tidur, tetapi gerakan ibu jari diikuti dengan gerakan bola mata. Lakukan latihan ini bergantian dengan tangan kanan, kiri, dan kedua tangan saling berkaitan. Masing-masing dalam hitungan dua kali delapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar